Rancangan Produksi Media Pembelajaran
Rancangan Produksi Media Pembelajaran - Ahmad Syafii,S.Kom,S.Pd |
ahmadsyafii.my.id - Produksi merupakan proses menciptakan sesuatu yang baru, yang tidak pernah
dibuat, diciptakan seseorang sebelumnya sehingga kegiatan produksi dapat
menjadi pilihan yang terakhir dalam menciptakan sesuatu yang sesuai dengan
target dan tujuan. Seperti contoh : produksi gambar dalam pembelajaran dapat
meneruskan pesan informasi kepada peserta didik sehingga pembelajaran dapat
sesuai dengan tujuan pembelajaran, produksi video menjadi informasi yang sangat
tepat dalam pembelajaran yang membutuhkan teknik ketelitian pembelajaran,
produksi animasi dalam pembelajaran membantu dalam pembelajaran prosedural
sehingga dapat tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Syarat dalam memproduksi media
pembelajaran diantaranya yaitu :
Dalam melakukan produksi media pembelajaran, tentunya membutuhkan berbagai ide dan gagasan yang inovatif, sehingga kebebasan dalam produksi sangat dibutuhkan. Dalam produksi membutuhkan expresi yang luwes dan tepat sehingga dalam mengaktualisasian produksi dapat tepat sasaran dan sesuai dengan target hasil produksi sebagai contoh : penentuan tema dan judul produksi media, penentuan bahan dan naskah produksi media, penentuan suara dan latar dalam produksi media.
- Adanya Peralatan yang diperlukan, dalam melakukan produksi perlu adanya peralatan yang dipersiapkan terebih dahulu, dengan adanya peralatan produksi maka produksi dapat dilakukan.
- Adanya Dana, dana atau sponsor diperlukan karena setiap produksi membutuhkan dana. Dana ini menjadi penopang dalam produksi sehingga produksi dapat berjalan sesuai dengan keinginan.
- Adanya lokasi Produksi yang sesuai, produksi membutuhkan tempat untuk memproduksi. Dengan tempat atau lokasi yang sesuai maka kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik dan kesesuian dalam produksi sesuai dengan hasil dan target dalam pemenuhan produksi.
Dalam melakukan produksi media pembelajaran, tentunya membutuhkan berbagai ide dan gagasan yang inovatif, sehingga kebebasan dalam produksi sangat dibutuhkan. Dalam produksi membutuhkan expresi yang luwes dan tepat sehingga dalam mengaktualisasian produksi dapat tepat sasaran dan sesuai dengan target hasil produksi sebagai contoh : penentuan tema dan judul produksi media, penentuan bahan dan naskah produksi media, penentuan suara dan latar dalam produksi media.
Beberapa teori Tentang Produksi Media
yaitu
1. Teori Cognitive
Dissonance, Teori disonansi kognitif yang juga
merupakan salah satu teori efek media massa ini menyatakan bahwa
terdapat kecenderungan bagi individu untuk mencari konsistensi diantara kognisi
mereka. Ketika terdapat inkonsistensi antara sikap atau perilaku maka sesuatu
harus dirubah untuk mengurangi disonansi. Dalam kasus dimana terdapat
kesenjangan antara sikap dan perilaku, individu cenderung akan merubah sikap
untuk mengakomodasi perilaku.
2. Teori Situated
Learning, Teori yang dikemukakan oleh J.
Lave ini berpendapat bahwa pembelajaran yang terjadi merupakan fungsi
dari berbagai kegiatan, konteks, dan budaya dimana pembelajaran itu terjadi.
Berbeda dengan kegiatan pembelajaran dalam kelas, interaksi sosial merupakan
komponen penting dalam pembelajaran bersituasi dimana peserta didik atau
pelajar terlibat dalam komunitas praktek yang merupakan perwujudan dari
keyakinan dan perilaku tertentu yang akan diakuisisi. Teori ini diterapkan
dalam konteks kegiatan pembelajaran berbasis teknologi di sekolah yang menekankan
pada keterampilan dalam memecahkan masalah.
3. Teori Information
Pick Up, Teori yang digagas oleh J.
Gibson ini berpendapat bahwa persepsi bergantung sepenuhnya pada
informasi yang berada dalam rangkaian stimulus dan bukan berada pada sensasi
yang dipengaruhi oleh kognisi. Menurut Gibson, persepsi merupakan konsekuensi
langsung dari sifat lingkungan dan tidak melibatkan sebagal bentuk pemrosesan
sensoris. Teori ini dikembangkan sebagian besar untuk sistem visual. Gibson
kemudian membahas implikasi teori untuk meneliti gambar bergerak dan gambar
tidak bergerak.
Teori komunikasi merupakan proses penyampaian atau pertukaran ide atau
gagasan, pengetahuan, dan lain sebagainya. Proses ini berimplikasi pada
terjadinya pengiriman informasi dari sumber pesan ke penerima pesan, dalam produksi terdapat beberapa unsur
yang diantaranya memberikan pesan dan informasi yang dapat ditangkap oleh
penerima pesan. Sebagai contoh : Teori Konstruktivisme bahwa
manusia selalu memiliki perspektif sendiri terhadap kenyataan, manusia
senantiasa menggandakan beragam cara untuk mengetahui dan menggambarkan sesuatu
untuk menemukan bahasa pertama dan kedua. Teori ini juga mendefinisikan sebagai
pembelajaran generatif. Pembelajaran yang merupakan bentuk tindakan untuk
menciptakan suatu makna dari yang dipelajari. Teori Nativisme bahwa
manusia adalah satu-satunya makhluk Tuhan yang dapat berkomunikasi bahasa
verbal. Selain itu, bahasa adalah sesuatu yang kompleks, menjadikan manusia
senantiasa belajar untuk dapat berkomunikasi dengan makhluk lain. Teori
Kognitivisme bahwa mengedepankan proses belajar dibandingkan dengan
hasil proses. Menurut teori ini manusia belajar disebabkan oleh kemampuan
menafsirkan peristiwa atau kejadian yang terjadi di dalam lingkungan. Proses
belajar bahasa terjadi menurut pola tahapan perkembangan tertentu sesuai dengan
umur